Rabu, 08 Juni 2016

SEJARAH IBU RATU KIDUL


 
Lukisan Ibu Ratu kidul
Secara fakta, Ibu Ratu Kidul, adalah penguasa laut Selatan, dan secara garis kepemimpinan, Ratu Kidul yang dimaksudkan disini, bukan status nama orang atau nama pribadi, tapi Gelar sebagai penguasa dari sifat Mulukul Ardi, seperti orang sering mengatakan "Raja Jawa" kata majmuk ini, bukan simbolis nama orang, tapi lebih disudutkan pada Gelar kebangsawanan.
 Nah, silsilah Ibu ratu Kidul sejak permulaan. Dikepalai oleh Ratu Bilqist atau istri Nabi Sulaiman A.S, (Dari bangsa Siluman Azrak) beliau bagian kepala tertinggi yang mengepalai semua Ratu Kidul yang ada.
 Dibawahnya bernama Ratu Alam Azrak, yang mengepalai Laut Merah (beliau tangan kanan Ratu Bilqist) Sebawahnya dinamakan Ratu Kidul Sejagat (mengepalai Lautan Pasifik dan India) Dibawahnya lagi bernama Ratu Kidul Naga Biru (mengepalai dasar laut terdalam) Ratu Naga Biru, akan menampakkan wujudnya disela Qiamat akan tiba sebagai perusak dasar Gunung, Kawah,dan Tsunami. Dibawahnya lagi Ratu Kidul Jawa, disini banyak pemimpin, diantaranya Dewi Nawang Wulan istri dari Jaka Tarub, yang mengepalai Lautan Jawa-Timur. Dewi Nawang Wulan dan Nawang Sari (anak dari Prabu Siliwangi) yang mengepalai Lautan Jawa Barat dan sekitarnya. Dewi Nyai Blorong (mengepalai laut Cilacap) Dewi Fathimah, anak dari Prabu Demak Bintoro, yang dinikah oleh Prabu Siliwangi, mengepalai Laut Yogya. Dewi Kedthon, mengepalai Laut Purworejo. Dewi Sekar Arum dan Sekar Kuning, mengepalai Laut Kebumen dan sekitarnya. Dewi Selaasih atau Kedasih, mengepalai Laut Jakarta.
 Adapun kelahiran Pulau Jawa adalah terlahir dari Tokoh Legenda Ciung wanara, yang mengawini Nyimas ratu Ayu Purbaya, beliau terlahir dari Pertapa Sakti (keturunan Sanghyang,Prabu Lalijan) atau Raja pertama Padjajaran. Dari pertalian darah ini, Ciung Wanara dan Purbaya,mempunyai 7 turunan, yang semuanya menjadi Raja Padjajaran, yaitu,
 1.Lingga Meong,
 2.Lingga Wesi,
 3.Lingga Wastu,
4.Prabu Susuk Tunggal,
5.Prabu Munding,
6.Kawati
7.Prabu Siliwangi.
 Nah terlahirnya Para Wali Jawa, dan penutupnya Para Sanghyang, dari seorang Prabu Siliwangi dari seorang istri Nyimas Rara Santang Marta Singa, Putri dari Syeikh Qurrotul ‘Ain. Punya Anak Tiga yaitu:
1.Prabu Walangsungsang atau Mbah kuwu Cakra Buana.
2.Kiansantang atau Raden Rahmat-Godog Garut
3.Nyimas Rara santang atau Syarifah Mudaim.
 Adapun penutup Bangsa Sanghyang, Prabu Siliwangi pernah nikah dengan Ratu Palaga Inggris, dari Bangsa Siluman Seleman, punya anak Tiga yaitu:
1.Ucuk Umun (Nghayang di Banten Girang,setelah ditaklukkan oleh Mbah Kuwu Cakra Buana)
2.Nawang Wulan dan
3.Nawang Sari (Ngahyang dilaut Selatan Karang Bolong Banten) setelah tahu ayahandanya ngahyang.
Lalu bagaimana Prabu Siliwangi menjadi Bapaknya Wali Jawa ? Inilah kronologinya. Dari Mbah Kuwu Cakra Buana, melahirkan Ratu Pakungwati.yang dinikahkan sama Kanjeng Syeikh Syarif Hidayatulloh,Putra dari Nyimas Rara Santang (Adiknya Mbah Kuwu Cakra Buana) lalu Prabu Siliwangi,juga nikah dengan Putri Tumenggung Demak, yang keturunannya dinikah oleh Sunan kalijaga, Sunan Bonang dan Sunan Muria.
Adapun dari Putra Kanjeng Syeikh Syarif, ada yang di nikah oleh Kanjeng Sunan kali Jaga (Putri kacirbonan) dan ada juga yang di nikah oleh Pangeran Suta Wijaya (Putri Cimanuk) dari salah Satu Putra Prabu Siliwangi,ada juga yang nikah dengan keluarga Sunan Ampel dan Sunan Giri, yang putranya di nikah oleh Sunan Bonang, lalu dari keluarga istri Demak, ada juga yang dinikah sama Arya Bengah, Aray kemuning dan Syeikh Muhyi Pamijahan. Dari Tumenggung Syahid (Sunan Kali Jaga) ada yang nikah dengan Pangeran Sapu jagat dan Ki.Gede Antas Angin. Dari sini hampir 90% keluarga Prabu Siliwangi,masuk semu
 KISAH IBU DEWI LANJAR DAN IBU RATU KIDUL
Secara pandangan umum, mereka berdua bagian dari kemusyrikan agama. Bahkan tak sedikit yang mengatakan, mereka ini salah satu ratu yang menyediakan pesugihan. Namun bila anda paham tentang KETAUHIDAN dan keluasan ilmu Allah, mereka adalah bagian Abdul Jumud setingkat Waliyulloh. Inilah kisah selengkapnya.
 Ibu Ratu Kidul, atau ratu penguasa laut Selatan, mempunyai beragam versi, seperti halnya pandangan luar Jawa, yang mengatakan : " bumi Jawa adalah tanah raja" namun sewaktu ditanya, raja siapa saja yang ada di tanah Jawa, mereka tidak bisa menjawab. Pandangan ini sama halnya dengan ibu Ratu Kidul. Dalam Hakikat yang ada.
 Ibu Ratu Kidul yang ada melegendaris di seluruh dunia :
1.Ratu Bilqist (Istri Nabi Sulaiman AS) beliau adalah ratu dari semua ratu bangsa Ahlus Simar,turun di zaman Ketauhidan.
2.Ratu Kidul Hizib Azrak. Beliau menguasai Laut Selatan bagian Bagdad dan sekitarnya, beliau juga bagian dari tangan Ratu Bilqist.
3.Ratu Naga Biru Lapis tiga, beliau salah satu ratu dedemit sebelum Walisongo, dan pernah menduduki sebagai penguasa Laut Selatan. Ratu Naga biru salah satu dari guru semua Ratu Pantai Selatan yang ada di pulau Jawa.
4.Dewi Nawang Wulan
5.Nawang Sari. Beliau berdua putri dari Prabu Siliwangi, dari Ratu Palaga Inggris (bangsa Ahmar Seleman) yang pada akhirnya ngahyang dan menjadi penguasa Laut Selatan, bagian Jawa Barat dan Cilacap
6.Dewi Nawang Wulan, istri dari Joko Tarub, menguasai bagian laut Selatan Jawa Tengah dan Solo.
7.Siti Fathimah Demak Bintoro, beliau salah satu putri Prabu Siliwangi dari keluarga Demak Bintoro, yang akhirnya ngahyang dan menjadi penguasa laut Selatan bagian Yogyakarta.
8.Dewi Kencono Wungu, istri dari Joko Tingkir, penguasa laut Selatan bagian Wonosobo dan Magelang.
9.Dewi Andini, Putra dari Ibu Ratu Kidul Nawang Wulan bin Prabu Siliwangi, yang menguasai bagian Tasik dan sekitarnya.
10.Nyi Blorong,putri Prabu Siliwangi, dari ratu Seleman, yang menguasai bagian Cilacap dan pulau Penyu (nusa kambangan)
Ratu Sejagat Alam  dan putrinya, menguasai dari 7 generasi dan paling lama menduduki ratu pantai Selatan, terhitung dari zaman Togog, Adli, Seleman, Lelembut dan baru ngahyang pada zaman Wali Songo.
 Sedangkan Dewi Lanjar atau Siti Hj.Khodijah binti pangeran Demak Raja Pulasaren, beliau adalah ratu tunggal yang menguasai laut Utara. Dewi lanjar ini pernah menjadi istri dari Mbah Kuwu Cakra Buana, Cirebon, yang menempati pulau Selamaran Pekalongan.
 Dari semua Ibu Ratu diatas, kita hanya paham satu ibu Ratu kidul, yaitu, era WaliSongo, Dewi Nawang Wulan dan Nyi Blorong. Nah, sekedar ulasan kecil, kami akan ceritakan kronologi perjalanan Ibu Dewi nawang Wulan dan Dewi Lanjar, di era yang sama.
 Dalam nasab atau sifat keturunan, Allah telah menjadikan dua arah yang saling bersebrangan tapi satu ikatan, yaitu dari Anwas dan Anfus,dari keduanya melahirkan dua jalur yang berbeda : Turun ke para Nabi - Turun ke Sanghyang.
 Dari nasab Nabi menghadirkan keturunan para Waliyulloh dan dari nasab Sanghyang,menurunkan Para Ahlul Bathin atau kesaktian.Dari perjalanan Ahlul Bathin, Allah menempatkan keturunan Sanghyang ini ke sifat penjaga alam atau disebut Abdul Jumud (bangsa lelembut) Sedangkan dari nasab sampai ke Nabi Allah menciptakan sifat kholifah atau pemimpin umat.
 Secara ilmu Tauhid,seluruh Bangsa Abdul Jumud,diciptakan sebagai pendamping kekuatan Walisongo,sebab mereka tercipta sebagai hamba Abdul Jumud, dan hanya tunduk terhadap Bangsa Athob. Adapun Abdul jumud disini, terbagi menjadi 2 kelompok,
1. Kelompok Abyad (putih)
 2. Kelompok Aswad (hitam)
 Sama seperti manusia, Baik (lembut) anarkis (jahat) Kisah Ibu Ratu Dewi Nawang Wulan, dalam hidupnya beliau pernah di nikahi oleh beberapa Waliyulloh, diantaranya : Syeikh Abdurrahman atau Pangeran Panjunan, Ki.Gede Plered, Arya Panangsang, Raja Samudra, pangeran Bulakamba, Arya Bengah dan yang terakhir kanjeng Sunan Kali Jaga. Adapun Dewi lanjar,pernah dinikah oleh Raja Mataram, Kiyai Tubagus Ampel,  pangeran Samudra, Arya sabakingking dan terakhir Mbah Kuwu Cakra Buana kedua penguasa laut ini masih golongan sanghyang atau abdul jumud (lelembut) lalu bagaimana dengan pandangan orang umum dalam menyikapi mereka yang konon sebagi lambang pesugihan ?????
Dalam ilmu tauhid dijelaskan : Bahwa Allah SWT, akan membagi rejekinya di tiga golongan : Para nabi seturunannya/ Manusia.Bangsa Jin dan Lelembut. Dari perjalanan rejeki ini yang diberikan oelh Allah, hanya para lelembutlah yang mampu mengendalikan keuangan. Sebab mereka tercipta sebagi hamba yang selalu memakai aturan. Sedangkan bangsa Nabi, Wali atau Manusia serta bangsa Jin, semuanya lebih memasrahkan hartanya demi agama (perjalanan secara hukum agama)
 Jadi masuk akal secara pandangan Hukum, bila para abdul jumud, lebih memperkaya dalam hal materi dari pada sifat manusia atau jin, sehingga dengan sifat anarkis dan nafsu sahwatnya para mansuia dan jin, mereka yang kurang iman, memohon kepada para abdul jumud.Nah...disini proses terjadinya PESUGIHAN.manusia dan jin, memaksa kehendak, seperti secara lahiriyyah, mereka masuk dalam sifat RENTENIR semakin kita masuk semakin hidup kita hancur.
 Adapun bangsa Abdul Jumud, tinggal menerima segala apa yang dijanjikan manusia bejat dan tak bermoral. Sudah jelas bahwa Allah SWT, telah membagi rejekinya dengan cara kasbi, tapi ada saja manusia dan jin memakai caranya sediri dengan wasilah bangsa lainnya. Maka secara hukum SAH para abdul jumud menunutut kita.
 Inilah susunan Alam, menurut kitab : Bumi, tercipta bagi manusia dan jin, juga lelembut dan ahmar serta bangsa Abdul jumud lainnya. Bumi tercipta 7 lapis astral / hijab dan mempunyai 70 alam yang berbeda sampai ke tingkat alam Kubur. Dan dalam beribadah, hanya manusia, jin, serta bangsa Malaikat yang ibadahnya sama (mengikuti Al-Hadi/Rosululloh SAW)
 Adapun alam kedua paling atas, disebut bangsa Togog/Siluman Seleman, yang dipimpin oleh Ratu Sejagat atau zaman ini di sebut sebagai era kegelapan. Alam atas ke Tiga disebut Adlun atau Masa akhir, dihuni oleh Naga, dan dipimpin oleh Raja Naga Biru. Alam ini akan menyatu bersama kita / manusia di hari akhir (akan kiamat) Sebab sudah diFirmankan oleh Allah SWT :
"Semua mahkluk Qun / naga besar, akan bermunculan seiring zaman akhir mulai terbuka. Alam ke Empat disebut Azrak. alam ini dikepalai oleh istri Nabi Sulaiman AS, yaitu Ratu Bilqist. Alam ke lima disebut Syayatin atau setan, alam ini disebut alam penghancur jin dan manusia. Adapun alam seterusnya di huni oleh bangsa Wali yang sudah wafat maupun belum yaitu, Alam Barry dan alam Thuroby. Alam di atasnya lagi di huni para nabi dan malaikat serta seterusnya".
 Jadi salah besar jika kita berfikir bahwa apapun bangsa halus itu disebut bangsa Jin, sebab masih banyak alam lain yang kita tidak paham.
 Seperti ucapannya Imam Ibnu Salam : " Sesungguhnya alam yang ada diseluruh alam jagat ini mempunyai 600 alam yang berbeda dan semua terpenghuni dengan mahkluknya dengan sifat berbeda pula. Namun alam yang paling mulia dihadapan Allah, adalah alam manusia/dunia.Sebab alam dunia tempatnya derajat dan alam mulia pula terlahir adanya para Nabi dan Rosululloh SAW ke sifat keluarga Wali Songo.....

 IBU RATU KIDUL : MANUSIA ATAU SILUMAN?

Kalau kita mendengar ratu kidul langsung terbayang hal-hal mistis, merinding badan kita, musrik dan tidak masuk akal. Sebelum saya cerita siapa sebenarnya beliau perlu diketahui dulu bahwa Manusia adalah makhluk yang diciptakan Allah SWT paling mulia dan tinggi derajatnya dibanding makhluk-makhluk ciptaan ALLAH lain sekalipun malaikat.
Siapa Ibu Ratu Kidul?
Kita kembali ke pada jaman dulu (jaman Hindu/Nabi Sis AS) tepatnya jaman Aji Saka, Aji Sakti dan Aji Putih. Ketiganya adalah kembar dan putra dari Raja Sungging Perbangkala dengan Ibu Ratu Dewi Arumba kerajaan dari India dekat Sungai Yamuna. Setelah meningkat dewasa ketiganya mempunyai kesaktian dan kepandaian yang setara sehingga membuat Raja melakukan sayembara kepada ketiganya untuk memperebutkan pusaka Kembang Cangkok Wijaya Kusuma yang selalu diikuti oleh pusaka Cakra Bijaksana dan Tiwi Krama. Siapa yang mendapatkan pusaka itu akan ditunjuk menjadi Raja. Oleh Patih Kerajaan, Patih Abiyasa yang sakti pusaka kembang cangkok wijaya kusuma dilempar jauh-jauh. Akhirnya ketiga putra raja mengejar pusaka itu dengan kesaktian mereka masing-masing.
Sampailah pada satu masa dan tempat dimana pusaka itu ternyata jatuhnya di sekitar Nusantara tepatnya di pulau Jawa. Setelah berbulan-bulan mengejar akhirnya mereka tiba di pulau Jawa.
Singkat cerita seiring dengan waktu, ternyata yang menemukan pusaka itu adalah Aji Putih (bungsu). Dengan sikap yang elegan dan tenang disampaikanlah penemuannya kepada Aji Sakti (tengah) dan dikatakan oleh Aji Sakti bahwa ini adalah kehendak Sang Hyang Wenang (Tuhan bahasa sekarangnya). Tiba-tiba datanglah Aji Saka (sulung) dengan nafsunya dan cenderung iri merebut pusaka itu dari Aji Putih tetapi ditahan oleh Aji Sakti sehingga tetap dipegang oleh Aji Putih. Pada saat itu Aji Putih mengatakan kalau memang kakak sulungnya menginginkan pusaka akan diberikan. Aji Saka mengatakan itu memang hak dia sebagai kakak tertua tetapi ditolak oleh Aji Sakti dengan mengatakan sesuai dengan pesan dan janji dari ayahanda bahwa yang menemukan pusaka akan dijadikan raja maka Aji Putihlah yang berhak menjadi Raja.
Aji Saka terus beragumen dan tetap menginginkan pusaka tetapi selalu dibantah oleh Aji Sakti sehingga terjadilah perang mulut dan perang fisik diantara keduanya sementara Aji Putih tetap pasrah dan ikhlas. Disini ditunjuukkan bahwa pasrah dan ikhlas yang tawadu pasti menuai hasil yang baik.

Perang antara kakak-adik terus terjadi tidak ada yang menang dan yang kalah sampai waktu bertahun-tahun sampai berabad bahkan sekarang.Karena bosan berperang, Aji Saka akhirnya pergi ke timur tepatnya daerah Banyuwangi (Alas Purwo). Disitulah Aji Saka merintis dan mendirikan kerajaan secara turun menurun mulai dari Daha, Kediri, Singasari, Majapahit sampai Mataram. Ingat like father like son, sifat iri dan gila kekuasaan selalu menyertai perjalanan anak cucu Aji Saka sehingga kita dapat menyaksikan sejarah perebutan kekuasaan Ken Arok-Tunggul Ametung, Tribuana Tunggal Dewi sampai kerajaan Mataram menjadi dua Yogyakarta dan Surakarta bahkan sekarang keraton Surakarta sempat pecah memperebutkan kekuasaan menjadi Mangkunegaran.
Bagaimana dengan Aji Putih? Aji Putih bersama turunannya mendirikan kerajaan Galeuh Pakuan sedangkan Aji Sakti mendirikan kerajaan Pajajaran yang sebenarnya hanya seolah-olah.Maksudnya mendirikan kerajaan tetapi tidak menjadi raja alias menjadi Pandita) dan selalu melindungi adiknya dari serangan Aji Saka.
Hubungannya dengan Ratu Kidul? Aji Sakti mempunyai 2 anak yaitu Dewi Sri Pohaci (sering dipanggil Cinde Maya) dan Jaka Manggala. Karena kecantikan Dewi Pohaci, banyak pria terutama kaum bangsawan menginginkannya menjadi calon istri mereka sehingga dibuatlah sayembara oleh Aji Sakti siapa yang dapat mengalahkan kesaktian Jaka Manggala maka akan ditunjuk sebagai suami Dewi Sri Pohaci. Seiring waktu, kesaktian Jaka Manggala tidak dapat dikalahkan oleh pria manapun sehingga membuat Dewi Sri Pohaci merenung dan sedih memikirkan nasibnya. Kalau begini terus bisa bisa gue nggak kawin-kawin nih (dalam hatinya). Sikap Dewi Sri Pohaci inilah membuat Jaka Manggala merasa bersalah tetapi dia sangat mencintai kakaknya sampai kapanpun.
Setelah merenung dan berpikir, Jaka Manggala memutuskan akan menghilang dari hadapan Dewi Sri Pohaci agar dapat menikah dengan pria idamannya dengan syarat dia menghilang tapi tidak jauh dari kakaknya. Caranya? Dengan kesaktiannya, Jaka Manggala masuk ke dalam kemaluan Kakaknya sampai ditemukan calon suami yang ideal buat kakaknya.
Hari berganti hari, bulan berganti bulan, sampai abad berganti abad, masuklah masa Islam di tanah Jawa. Suatu hari Wali Songo memanggil Panembahan Senopati untuk memberitahukan peristiwa besar yang akan dialami oleh Panembahan Senopati. Dikatakannya Panembahan Senopati akan menemukan calon istri yang ideal tetapi ada petunjuk buat dia bahwa setelah menikah Panembahan Senopati dilarang untuk melakukan hubungan badan dengan istrinya selama 40 hari dan selama itu melakukan shalat Tahajud dengan amalan yang telah ditentukan.
 
Lukisan Panembahan Senopati dan Ibu ratu kidul
Benar saja, suatu hari ketika berburu di hutan, Panembahan Senopati bertemu seorang wanita yang sangat cantik sekali dan dia sangat terpesona akan tutur bahasanya yang santun. Akhirnya wanita itu diajaklah ke kediaman beliau karena ternyata wanita itu tinggal seorang diri di hutan. Beliau mengabarkan kepada para wali apakah ini calon istri yang ideal. Ternyata benar dan menikahlah keduanya tetapi Panembahan Senopati tidak lupa akan amanat para wali selama 40 hari melakukan amalan dari para wali.
Pada hari ketiga terjadilah peristiwa yang akan mengubah tatanan dan sikap masyarakat Jawa terhadap pantai Selatan. yaitu ketika sedang wirid tepat di samping kelambu istrinya tiba-tiba Panembahan Senopati melihat seorang pria ada dalam kelambu itu. Ternyata pria di dalam kelambu itu tidak lain dan tidak bukan adalah Jaka Manggala, adik dari istrinya yaitu Dewi Sri Pohaci (berganti nama menjadi Cinde maya pada jaman itu). Rupanya Jaka Manggala keluar dari kemaluan kakaknya karena tidak kuat lagi menahan panasnya energi yang keluar dari setiap ayat Qur'an yang diwiridkan oleh Panembahan Senopati.

Panembahan Senopati sempat berpikir apakah istrinya telah berbuat serong dan dikejarlah Jaka Manggala tetapi dengan kelihaiannya berhasil melarikan diri dengan cepatnya tanpa bisa dikejar oleh Panembahan Senopati. Ketika kembali ke kediaman Panembahan, ternyata Cinde Maya sudah tidak ada di kamarnya dan kelihatan melarikan diri juga karena merasa malu kepada Panembahan Senopati yang sudah dianggapnya sebagai pria dan suami yang baik dan beriman. Akhirnya dengan tergopoh-gopoh Cinde Maya sampailah di tepi jurang di Pantai Selatan dengan maksud bunuh dri ketika akan menceburkan diri, ada seorang pria yang memegang pundaknya sehingga selamatlah Cinde Maya. Siapakah Pria itu?
Pria itu adalah Nabi Khidir AS, dengan suara yang lantang ditegur dan dimarahilah Cinde Maya dengan mengingatkan bahwa sebagai manusia yang melakukan tindakan bunuh diri adalah dosa besar dan tidak diampuni oleh ALLAH SWT serta jaminannnya adalah neraka. Sambil menangis, Cinde Maya mengatakan apa yang harus dilakukan untuk menutupi aib itu. Oleh Nabi Khidir AS itu bukan aib tapi itu adalah takdir ALLAH SWT, atas seijin ALLAH, Nabi Khidir menawarkan kepada Cinde Maya untuk tinggal di Laut Selatan (alam gaib) sekaligus bertugas menjaga harta warisan Nabi Sulaeman AS (Nabi terkaya) dan juga ikut melestarikan alam lingkungan sepanjang pantai selatan Jawa. Cinde Maya menyetujuinya hingga sekarang masih menetapi laut selatan yang dikenal dengan Ibu Ratu Kidul.
Pertanyaannya adalah siapa sebenarnya yang selama ini digambarkan dengan wanita cantik pada lukisan dan kemunculan di sekitar laut selatan? Wanita itu adalah Nyi Blorong, siluman yang merupakan panglima dari Ibu Ratu Kidul dengan sifat yang kurang baik seperti tidak ingin disamakan dengan manusia baik pakaian, fisik dan lain sebagainya, Kalau di darat dikuasai oleh Centing Manik (SIluman) sedangkan di pantai Utara Jawa dikuasai Dewi Lanjar (siluman).
Jadi kesimpulannya adalah Ibu Ratu Kidul adalah manusia juga yang mengalami proses penuaan fisik dan karena Kun Faya Kun-nya ALLAH, beliau dapat berada di dua alam serta selalu melindungi anak cucunya. Begitulah ceritanya, jadi sebagai manusia , kita tidak boleh takut pada hal-hal mistik, klenik dan lain sebagainya apalagi jin dan setan tetapi yang kita takutkan adalah diri kita sendiri dalam mengendalikan nafsu manusia. Haya min autiha ka bada min sahadati (bahasa ibrani: ingat akan adat kita yang sah sebagai manusia) mudah-mudahan bermanfaat dan terus tingkatkan ibadah kepada ALLAH SWT dan bermanfaat bagi manusia dan alam sekitarnya.

Wallahu A'lam


3 komentar:

  1. Masa sih ustad Ujang albustomi punya ajaran kaya gitu ?! Bukan kah dia toko spritual yg keislamannya cukup kesohor dicirebon dan beliau pendiri pondok anti galau.

    BalasHapus
  2. , Juli 13, 2019
    Masa sih ustad Ujang albustomi punya ajaran kaya gitu ?! Bukan kah dia toko spritual yg keislamannya cukup kesohor dicirebon dan beliau pendiri pondok anti galau. Beliau juga toko masyarakat yg cukup dimuliakan dicirebon sekaligus pengurus Banser.jadi saya ga yakin kalo beliau memiliki ajaran pesugihan kaya gitu.

    BalasHapus

  3. menarik sekali ceritanya gan..
    mampir sini ya gan..
    buat 18++

    SATUQQ

    SATUQQ

    SATUQQ

    SATUQQ

    BalasHapus